Novel fenomenal Ayat-Ayat Cinta karya Kang Abik kabarnya akan difilmkan. Novel ini sangat baik dari segala aspek, saya sendiri butuh waktu 1 ½ Hari buat membaca novel tersebut, sungguh luar biasa. Yang bikin penasaran adalah novel ini kabarnya akan difilmkan, seperti yang tertulis di Jawapos beberapa waktu yang lalu, berikut ini kutipan berita tersebut.
Jawapos.com JAKARTA - Sutradara Hanung Bramantyo tengah menyiapkan film terbaru. Film yang kini dalam tahap praproduksi itu mengangkat cerita dari novel sukses Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy.
Beberapa bintang muda sudah dipersiapkan Hanung. Mereka, antara lain, Fedi Nuril yang mengisi tokoh sentral Fahri, Rianti Chartwrite sebagai Maria, Zaskia Adya Mecca sebagai Noura, dan Melanie Putria sebagai Nurul.
Latar belakang cerita di film itu adalah Mesir. Sebagian besar dialog menggunakan bahasa Arab. “Sekarang para pemain mengikuti kursus bahasa Arab,” kata Hanung saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Karena diadopsi dari sebuah novel, tentu tokoh-tokoh yang ada sudah tergambar lewat narasi. Hal itulah yang diperhatikan Hanung. Dia mengatakan amat memperhitungkan bentuk wajah masing-masing pemain sebelum memilih.
“Tokoh Fahri adalah orang Indonesia asli. Cocok dengan wajah Fedi yang sangat Indonesia. Maria cocok diperankan Rianti karena di situ diceritakan dia adalah orang asli Mesir. Rianti berkulit putih dan agak terlihat seperti Arab,” papar sutradara film Jomblo itu.
Ayat-Ayat Cinta bercerita tentang seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir. Fahri merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan. Nilai itulah yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terus diterapkan Fahri hingga berkeluarga. Saat itulah, keimanan Fahri diuji.
Menurut Hanung, apa yang ada di filmnya nanti tidak persis dengan yang diceritakan di novel. Ada beberapa bagian yang dipotong, ada juga yang ditambahkan untuk memperkaya emosi penonton. “Ada perbedaan antara novel dan film. Jadi, beberapa plot yang tidak perlu akan dihilangkan,” tutur pria kelahiran Jogjakarta, 1 Oktober 1975, itu.
Februari lalu Hanung beserta para pemain mengunjungi Mesir untuk melakukan observasi. Awal April nanti mereka kembali ke sana. “Para pemain mempelajari peran masing-masing. Fedi mencari tahu kebiasaan-kebiasaan mahasiswa Indonesia di sana, juga cara berbicaranya,” katanya.
Jika tidak ada halangan, April atau Mei mendatang proses syuting sudah bisa dimulai. Menurut Hanung, saat ini pihaknya masih menunggu jawaban dari Kedutaan Besar Mesir. Sebab, menurut Hanung, film itu merupakan kerja sama Indonesia-Mesir. Dana yang diperlukan tentu sangat besar. “Kami membutuhkan dukungan dan lokasi dari pihak sana (Mesir). Di film itu kami juga mengangkat keindahan Mesir,” jelas Hanung. (rie)
Kira-kira siapa ya yang cocok mendapat peran Fahri, Aisha, Maria, Nurul, Noura, dan ehm… Si Hitam Bahadur ?!?!